Pages

Labels

Wednesday, January 28, 2015

Hibah Kemakmuran Hijau Disosialisasikan di Sulawesi Tenggara

Pelabuhan Nusantara Kendari
Proaktif. Itulah strategi yang digunakan Tim GP MCA-Indonesia mensikapi sempitnya tenggat waktu penyampain minat (expression of interest) berbagai skema fasilitas hibah Kemakmuran Hijau. Memang, informasi tentang windows fasilitas hibah Kemakmuran Hijau sudah gamblang dimuat di website resmi MCA-Indonesia. Tetapi menyadari tidak semua kalangan terjangkau informasi dari internet, MCA-Indonesia memandang perlu mensosialisasikan langsung di daerah yang menjadi lokasi proyek Kemakmuran Hijau.

Hutan Mangrove
Kota Kendari, pada tanggal 8 Januari 2015 giliran mendapat sosialisasi Hibah kemakmuran Hijau oleh Tim GP MCA-Indonesisa dan Satker Pengelola Hibah MCC Bappenas. Para pemangku kepentingan di bidang pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan energi terbarukan hadir pada kegiatan yang difasilitasi oleh Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara tersebut. Stakeholders yang hadir berasal dari SKPD-SKPD terkait, LSM, kelompok masyarakat, Perguruan Tinggi, PT PLN, dan sektor swasta yang memiliki pengalaman kegiatan terutama di Kabupaten Kolaka dan Kolaka Utara yang sudah ditetapkan oleh MCA-Indonesia sebagai lokasi prioritas pelaksanaan Kemakmuran Hijau.
Sosialisasi hibah Kemakmuran Hijau dibuka oleh Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara, Drs.H. Muh. Nasir Andi Baso, MM. Pada pengarahan membuka kegiatan sosialisasi, beliau berharap besar terhadap pelaksanaan Proyek Kemakmuran Hijau di Sulawesi Tenggara, yang diyakini akan memberikan manfaat yang sangat besar masyarakat provinsi Sulawesi Tenggara.
Kegiatan sosialisasi dipandu oleh Wawan Heryawan dan Sigit Widodo dari tim  Kemakmuran Hijau MCA-Indonesia. Selain memaparkan gambaran umum program Kemakmuran Hijau yang bertujuan mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi di lokasi-lokasi kegiatan, sosialisasi difokuskan pada penyampaian ragam skema Hibah Kemakmuran Hijau: hibah kemitraan; hibah pengelolaan sumber daya alam; hibah energi terbarukan skala komunitas maupun komersial; dan hibah pengetahuan hijau.  
Sosialisasi Hibah Kemakmuran Hijau di Kendari
Tim MCA-Indonesia menekankan bahwa fasilitas Hibah Kemakmuran Hijau tidak diperuntukan untuk Pemerintah Daerah. Para pelaku pembangunan yang berasal dari kelompok masyarakat, LSM, koperasi, dan swasta yang dapat mengajukan usulan minat. Pemerintah Daerah diharapkan menjadi fasilitator yang mendorong usulan kegiatan yang sesuai dengan potensi dan program pembangunan daerah untuk menciptakan sinergi kegiatan. Khusus untuk Perguruan Tinggi yang lebih kompeten mengajukan usulan Hibah Pengetahuan Hijau, perannya dalam penyusunan pernyataan minta Hibah Kemakmuran Hijau yang sangat strategis. Diperlukan bantuan untuk memberikan supervisi dalam penyusunan usulan kegiatan, sehingga dapat dihasilkan pernyataan minat yang memiliki kekhasan dan keunggulan karena usulan dari Provinsi sulawesi Tenggara akan dikompetisikan dengan usulan-usulan dari daerah lain yang menjadi lokasi Proyek Kemakmuran Hijau.
Informasi sudah dibeberkan. Hasilnya? Semua berpulang pada kesiapan stakeholders di Provinsi Sulawesi Tenggara untuk menangkap peluang pendanaan hibah tersebut dalam bentuk penyampaian minat. Meskipun perlu diingat, itu baru langkah awal. Setiap pernyataan minat yang dikirimkan ke MCA-Indonesai akan diseleksi secara ketat untuk sampai pada persetujuan pemberian fasilitas Hibah Kemakmuran Hijau.

Pasar ikan Kendari
Semoga fasilitas Hibah Kemakmuran Hijau dapat dirasakan manfaatnya oleh Pemerintah dan masyarakat di Provinsi Sulawesi Tenggara.

No comments:

Post a Comment