Pages

Labels

Friday, January 23, 2015

Kementerian Kesehatan dan MCA-Indonesia Matangkan Persiapan Implementasi PKGBM Tahun 2015

Dirjen Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan

Mengawali tahun 2015, Kementerian Kesehatan sebagai implementing entity Program Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM) yang didanani Hibah MCC langsung tancap gas. Selasa, 13 Januari 2015 digelar rapat Tim Pengarah yang langsung dipimpin oleh Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan, dr. Anung Sugihantono, M.Kes selaku Ketua Tim Pengarah. Rapat dihadiri para anggota Tim Pengarah yang terdiri dari para pejabat eselon 1 dan Tim Teknis yang beranggotakan para pejabat eselon 2 lingkup Kementerian Kesehatan. Pertimbangan pembentukan Tim Pengarah dan Tim Teknis PKGBM adalah bahwa pencegahan dan penanggulangan stunting memerlukan intervensi kesehatan dan gizi yang komprehensif melibatkan berbagai unit Eselon 1 dan Eselon 2 untuk melaksanakan koordinasi pada tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.

Memberikan pengantar pada rapat Tim Pengarah yang diselenggarakan pertama kali tersebut, Dirjen Bina Gizi dan KIA menekankan pada keterpaduan dan kesinambungan PKGBM dengan program yang sedang dan akan dilakukan di Kementerian Kesehatan. Oleh karena itu diperlukan pemahaman dan kejelasan hal-hal yang bersifat umum yang diperlukan sebagai pedoman utk pelaksanaan kegiatan maupun hal khusus seperti mekanisme dan panduan PKGBM.
Suasana Rapat Persiapan Implementasi PKGBM 

Direktur PKGBM MCA-Indonesia, Minarto menyampaikan karakteristik PKGBM yang dibiayai dari Hibah MCC melalui Lembaga Wali Amanat yang dibentuk Kementerian PPN/Bappenas. Pertama, PKGBM menjawab tantangan untuk mencobakan intervensi yg terbukti baik di bidang sanitasi, pemberian taburia, dan KIA (Komunikasi, Informasi, dan Advokasi). Kedua, pendekatan PKGBM dikembangkan secara terpadu, mengingat salah satu kelemahan penanganan stunting adalah intervensi sanitasi, gizi, dan KIA dilakukan tidak terintegrasi. Ketiga, meskipun  sebagai bagian dari Program Compact yang akan berakhir pada April 2018, PKGBM dirancang sebagai program yang sustainable, yaitu melalui PNPM Generasi dan bekerjasama dengan Kementeriaan Kesehatan sebagai implementing entity.
Presentasi Rapat Persiapan Implementasi PKGM Tahun 2015

Terkait dengan PNPM Generasi sebagai “kendaraan” untuk pelaksanaan komponen penguatan kegiatan masyarakat PKGBM, Hari Kristijo sebagai PPK Satker Pengelola Hibah MCC Bappenas menginformasikan bahwa memang saat ini tengah dalam pembahasan apakah akan tetap di Kementerian Dalam Negeri atau dipindahkan di Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi. Kebutuhan untuk pelaksanaan PNPM Generasi sudah dianggarkan, tinggal menunggu keputusan dilaksanakan di Kementerian apa untuk dituangkan dalam APBN-P 2015. Satker Pengelola Hibah MCC akan memberikan dukungan secara penuh agar PKGBM berjalan lancar, termasuk keputusan pencatatan atau pengesahan Hibah dilakukan di Kementerian Kesehatan atau tetap di kementerian PPN/Bappenas dan jika diperlukan akan memberikan penggantian pajak untuk kegiatan PKGBM yang didanai Hibah MCC sesuai dengan PMK 124/PMK.05/2012.

Secara kelembagaan, Doddy Izwardi, Direktur Bina Gizi selaku Ketua Tim Teknis mengingatkan bahwa struktur di daerah tidak sama dengan di pusat, karena tidak dibentuk Tim Pengarah dan Tim Pelaksanan di Provinsi maupun Kabupaten. MCA-Indonesia sedang melakukan proses perekrutan Konsultan tingkat Provinsi dan Kabupaten. Proses ini harus dapat diselesaikan pada Januari 2015, karena jika terlambat maka perencanaan pelaksanaan PKGBM tahun 2015 di tingkat Provinsi dan kabupaten dapat terhambat. Oleh karena itu, Tim Teknis dan MCA-Indonesia menargetkan persiapan kelembagaan dan pedoman-pedoman yang diperlukan, termasuk pedoman mekanisme  pembiyaan dapat diselesaikan pada akhir Januari 2015.

Jika semua prasyarat tersebut bisa diselesaikan di awal tahun, kita bisa optimis tahun 2015 PKGBM dapat diimplementasikan secara penuh sesuai tahapan Program Compact.

(@pakarbain)

No comments:

Post a Comment