MCA-Indonesia memfasilitasi Sekretariat Nasional Proyek Kesehatan
dan Gizi Berbasis Masyarakat (KGBM) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penyusunan modul pelatihan
tenaga kesehatan, baik untuk fasilitator dan peserta serta pembuatan Panduan Penyelenggaraan Pemberian Makanan
untuk Bayi dan Anak (PMBA). Penyusunan modul ini melibatkan Dinas
Kesehatan Propinsi dan Kabupaten, UNICEF, Tim Sekretariat Nasional Proyek KGBM
– Kemenkes, MCA-Indonesia dan Satker Pengelola Hibah MCC yang diselenggarakan di
Hotel Santosa Lombok, Nusa Tenggara Barat, 5-7 Februari 2014.
Dalam pidato sambutannya, Direktur KGBM MCA-Indonesia, Minarto menyampaikan bahwa
konsep supply side activity
dalam Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat perlu ditingkatkan. Konsep supply side activity terdiri
atas pelatihan bagi tenaga kesehatan, penyediaan dan pemberian multiple micro nutrient bagi ibu hamil
dan anak usia 6-23 bulan, penyediaan alat ukur dan pengukuran badan, sanitasi
dan hygiene dan pemberian intensif
bagi tenaga kesehatan pelibatan pihak swasta. Total komponen ini bernilai
USD 35,9 juta. Untuk itu, diperlukan
modul fasilitator sebagai panduan kepada penyelenggara pelatihan kepada tenaga kesehatan dari
tingkat provinsi sampai tingkat kabupaten. “Modul pelatihan
untuk fasilitator dan materi peserta harus difinalisasikan segera sebelum
pelatihan secara serentak dilaksanakan di seluruh lokasi proyek”, ujar Minarto.
Proyek ini dilaksanakan di lokasi PNPM Generasi dengan menambahkan prevalensi stunting sebagai kriteria pemilihan
lokasi PKGBM yang tersebar di 64 kabupaten di 11 propinsi. Sosialisasi ke seluruh lokasi
proyek akan dilakukan setelah modul pelatihan siap untuk didistribusikan.
Direktur Bina Gizi Kementerian
Kesehatan, Doddy
Izwardy menyampaikan fase remaja dan ibu hamil merupakan titik krusial dalam
upaya pencegahan dini dari isu stunting.
Pembuatan modul
pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada ibu dalam konsep
pemberian makanan pada bayi dan anak. “Peningkatan status gizi pada anak merupakan
goal dari proyek ini,” ungkap Doddy.
Dalam acara ini, Tim Sekretariat
Nasional Proyek KGBM – Kemenkes berkomitmen
untuk menghasilkan output berupa final module
untuk fasilitator dan materi peserta serta merumuskan modul panduan
penyelenggaraan Pelatihan
PMBA. Komponen pelatihan dalam modul tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan
kader dan petugas kesehatan di tingkat desa dengan pengetahuan teknis tentang
praktik pemberian makanan yang direkomendasikan untuk ibu hamil dan anak usia
0-24 bulan, meningkatkan keterampilan konseling, pemecahan masalah dan
negosiasi (mencapai kesepakatan), dan mempersiapkan mereka (pelatih) untuk
memanfaatkan alat bantu dan alat konseling secara efektif. Direktur Social and Gender Assessment MCA-Indonesia, Dewi Novirianti memastikan modul
pelatihan dan dokumen yang dihasilkan akan responsif
gender.
Isu yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan proyek
adalah memastikan
taburia yang diterima tepat
sasaran dan
sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan. Sekretariat
Nasional Proyek KGBM – Kemenkes akan mengembangkan sistem kontrol kualitas yang
efektif, termasuk tata cara pengaduan masyarakat yang responsif. Dari keseluruhan total
peserta yang hadir, presentase kehadiran perempuan sebanyak 61% dengan peserta laki – laki sebanyak 11 orang
dan peserta perempuan sebanyak 17 orang. (RA/LM)
No comments:
Post a Comment