Pages

Labels

Tuesday, March 11, 2014

Kuliner Seru di Sepanjang Kota Ternate



Kota Ternate tidak hanya terkenal dengan wisata alamnya yang eksotik, tapi juga sajian kuliner yang menggugah selera. Kurang lengkap rasanya bila berkunjung ke kota yang berada di timur Indonesia ini tanpa menyantap hidangan lokal hasil karya masyarakat setempat. Sebut saja Nasi Kuning, sajian khas yang dapat dijumpai dimana saja, tidak hanya di warung jajanan pasar, di hotel yang tempat para wisatawan menginap, sajian ini menjadi andalan yang menemani saat bersantap. Nasi kuning yang ada di Ternate hampir sama dengan nasi kuning yang kita kenal selama ini. Hanya saja, keunikan nasi kuning di Ternate terletak dari lauk tambahan pelengkap rasa, yaitu Ikan Tongkol, Telur, Mie dan Singkong. Ikan Tongkol tersebut dimasak dengan bumbu spesial sehingga menciptakan cita rasa yang luar biasa. Daging Tongkolnya dimasak hingga kering bersama dengan gula merah, kecap dan merica dengan menggunakan kayu. Dengan cara masak yang khusus dan masih tradisional ini, daging ikan tongkol menjadi lembut dan sangat cocok jika dipadu dengan nasi kuningnya. Nasi kuning khas Ternate ini biasanya disantap saat sarapan pagi. 

Ada lagi makanan yang paling eksotis, yaitu sajian Kepiting Kenari. Kepiting Kenari sangat terkenal di wilayah Ternate karena rasanya yang lezat. Populasi hewan ini sudah cenderung langka, hingga pemerintah daerah menghimbau untuk mengurangi konsumsi daging Kepiting Kenari. Hal ini berdampak pada mahalnya harga satu porsi sajian Kepiting Kenari. Untuk ukuran mulai dari yang terkecil, Kepiting Kenari dibandrol mulai dari harga Rp 450.000,- hingga Rp 650.000,-. Kepiting Kenari ini dapat dimasak sesuai permintaan, seperti saus padang, saus tiram, asam manis dan lainnya. Kepiting Kenari hanya dapat dijumpai di rumah makan khusus saja dan menyasar pada kelas konsumen tertentu.

Bila sedang ingin makanan dengan tekstur yang lembut, Popeda adalah pilihan yang tepat. Popeda adalah bubur yang dibuat dari tepung sagu dan banyak dikonsumsi sebagai makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua. Buburnya sepintas mirip lem kanji dan dimakan bersama kuah ikan dengan rasa asam dan pedas yang segar. Popeda biasanya disantap bersama aneka lauk lainnya yang tersedia di meja, seperti ikan, aneka lalapan, tahu, tempe, sagu bakar, singkong rebus bahkan pisang rebus. Cara menyantap bubur ini mempunyai keunikan tersendiri, pertama untuk memindahkan Popeda dari baskom besar ke piring, digunakan dua batang kayu, seperti sumpit dengan ukuran besar, kemudian bubur diputar-putar menggunakan kayu tersebut sampai terputus baru disajikan ke piring. Untuk memakannya juga disarankan tidak menggunakan sendok, tapi cukup gunakan dua jari saja, jempol dan telunjuk untuk mengambil Popeda dari atas piring menuju mulut. Jangan coba-coba untuk mengunyahnya karena tidak akan berhasil. Begitu popeda masuk ke mulut langsung telan saja. Mempunyai keasikan tersendiri makan dengan cara unik ini, seasik menikmati sensasi rasa Popeda dan kuah ikan yang segar di rongga mulut kita.

Untuk pelepas dahaga, Air Goraka adalah minuman khas Ternate yang wajib dinikmati. Rasanya mirip seperti Bandrek. Air Goraka adalah campuran air jahe dan gula kelapa yang disajikan dengan serutan kelapa muda. 






Lila Meulila
Tenaga Ahli Komunikasi dan Hubungan Masyarakat

V. Prasetyo Suseso
Tenaga Ahli Manajemen Keuangan

Choiril Amri
Administrasi 

No comments:

Post a Comment