Cerita tentang Italia sudah sering didengar dan dilihat melalui berbagai media. Italia memang salah satu negara di benua Eropa yang memiliki eksotisme tersendiri. Daya tarik Italia tak kuasa menarik banyak wisatawan mancanegara untuk menikmati keindahan alam dan budaya yang sangat khas. Italia juga menjadi tempat wisata sejarah yang mengagumkan. Banyak peninggalan zaman Kerajaan Romawi kuno masih tersisa. Menyadari hal itu, Pemerintah Italia sangat berhati-hati dalam merawat dan melindungi aset yang tak ternilai harganya.
Kenyamanan berpetualang di Italia tentu ditunjang dengan sarana infrastruktur yang mumpuni. Pemerintah Italia membangun 3 jenis jalan yang dapat dilalui semua kendaraan. Jalan tersebut yaitu jalan tol, jalan nasional dan jalan provinisi. Pada umumnya, jalan nasional akan sejajar dengan jalan tol. Kualitas jalan yang baik membuat perjalanan panjang antar kota dapat diperkirakan waktu tempuhnya. Namun bukan berarti dapat menginjak pedal gas sesuka hati, batas aman kecepatan dan konsekuensi bagi pengendara yang mengalami kecelakaan juga membuat masyarakat mematuhi peraturan batasan kecepatan yang ada. Di jalan tol, kecepatan maksimum untuk kendaraan besar adalah 100 km/jam tapi untuk kendaraan kecil dapat melaju hingga 220 km/jam. Sama halnya dengan Indonesia, di Italia pun dijumpai kemacetan, terutama pada pagi dan sore hari saat orang berangkat dan pulang beraktivitas. Misalnya di Roma, jalan di ibukota Italia ini juga kerap terjadi kemacetan.
Perjalanan menuju luar kota terasa sangat menyenangkan. Kita akan disuguhi dengan hamparan lahan pertanian dan perkebunan seperti gandum, zaitun, anggur dan lainnya. Ketika melewati area pemukiman, Pemerintah Italia melengkapi batas penghalang di sepanjang jalan. Hal ini untuk melindungi dan mengurangi kebisingan akibat laju kendaraan yang melintas.
Khusus di tempat wisata, jalan dibuat tidak menggunakan aspal, tapi dengan batu granit yang terkait satu sama lain. Misalnya di sepanjang jalan lokasi The Fontana di Trevi atau Trevi Fountain, air mancur yang dibangun pada abad ke-19, atau di Via Condotti yang dikelilingi pusat perbelanjaan Piazza di Spagna. Semua jalan dibangun dengan menggunakan batu granit. Konstruksi jalan ini begitu kuat sehingga Pemerintah Italia tidak mengganti jalan tersebut, namun hanya melakuan perawatan secara berkala.
Selain jalan, sarana infrastruktur yang menarik adalah jembatan. Di Kota Roma misalnya, struktur jembatan didesain dengan arsitektur klasik. Kesan kokoh jelas terlihat dari kejauhan maupun kala melewatinya. Walaupun dibangun pada pada abad pertengahan, keasliannya masih tetap mempesona.
Pemerintah Italia tidak menyediakan lahan parkir yang luas bagi para pengendara. Maka akan terlihat banyak mobil terparkir berjajar di sepanjang jalan. Karena terbatasnya lahan parkir, masyarakat di Italia mau tak mau harus memilih mobil dengan ukuran mungil. Di samping itu, ukuran mobil yang kecil tentu akan menghemat bahan bakar yang harganya tak murah. Pemerintah Italia bukan tidak ingin menyediakan lahan parkir yang memadai. Konsekuensi yang harus diambil untuk penyediaan lahan parkir tersebut tentu saja dengan merubah tata ruang yang sudah ratusan bahkan ribuan tahun berdiri. Hal itu tentu akan merubah imajinasi kita tentang kota yang klasik nan eksotis. (LM/MA)
No comments:
Post a Comment