Menjadi contoh sukses dalam program pembangunan adalah
sesuatu hal yang memberikan nilai lebih. Itulah PLTMH Sumber Maron. Lokasi yang
berada di Kabupaten Malang, tepatnya Desa Karangsuko, Kecamatan Pagelaran ini memanfaatkan
PLTMH untuk menggerakkan pompa air bersih. Dengan memanfaatkan sumber air Maron, PLTMH itu mampu
menghasilkan tenaga listrik berdaya 32-35 KWH.
Awalnya, desa ini menggunakan fasilitas air irigasi untuk
kehidupan sehari-hari. Tak heran, jika banyak warga yang menderita diare dan
penyakit kulit. Kadang juga terjadi pertengkaran antar warga karena rebutan air
setiap musim kemarau.
Namun kondisi itu akhirnya teratasi dengan adanya bantuan program
WSLIC (Water Sanitation Low Income Communities) pada tahun 2006. Dengan
memasang pipa yang berawal dari mata air Sumber Maron, yang kemudian
didistribusikan ke rumah-rumah warga menggunakan pompa air. Dan lagi-lagi
permasalahan muncul, yaitu masalah finansial. Untuk menggerakkan pompa air
bersih diperlukan tenaga listrik, dan saat itu menggunakan pasokan listrik dari
PT PLN, dimana setiap bulan biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit. Kurang
lebih Rp. 15 juta per bulan. Hal ini sangat memberatkan warga di desa itu.
Berawal dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Malang di Desa Karangsuko yang memunculkan ide untuk
dibangun PLTMH karena debit air yang stabil meskipun musim kemarau. Hal
tersebut ditindaklanjuti dengan mengadakan pertemuan antara Fakultas Teknik
dengan masyarakat di desa itu. Hasilnya mendapatkan respon positif dari warga, selanjutnya dibuatkan studi kelayakan
untuk penyusunan proposal yang bisa diajukan ke Bank Dunia.
Diperkirakan pembangunannya membutuhkan biaya sekitar Rp.
400 – 500 juta. Desa ini mendapatkan bantuan berupa pinjaman untuk membangung
PLTMH.
Tahun 2010, Universitas Muhammadiyah Malang sebagai
pendamping mulai menyiapkan desain sehingga setahun kemudian mulai dilaksanakan
pembangunannya. Secara resmi, PLTMH ini beroperasi mulai tahun 2012.
Dengan beroperasinya PLTMH tersebut, distribusi air bersih
dari pompa itu dialirkan kepada 4 (empat) desa yakni Desa Karangsuko, Desa
Sukosari, Desa Brongkal, Desa Gondanglegi Kulon. PLTMH ini dikelola oleh sebuah
yayasan yang dibentuk oleh Bapak Sayid Muhammad yang saat ini menjabat Ketua
Badan Pengelola Sarana Air Bersih dan Sanitasi PLTMH Sumber Maron.
Pria yang berlatar belakang sebagai Akuntan itu menegaskan,
untuk pengelolaanya warga hanya ditarik iuran sebesar Rp 750/kubik bagi warga
Desa Karangsuko, dan berlaku tarif progresif bagi warga diluar desa yakni Rp
850/kubik. Harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan harga di PDAM.
Pelanggan dari air bersih Sumber Maron ini sendiri saat ini sekitar 1200.
Dari hasil pengelolaan yang baik, tentunya warga sekitar sudah
mulai merasakan dampak positif yang diterimanya. Lokasi tempat PLTMH Sumber
Maron dibangun, saat ini dimanfaatkan sebagai tempat wisata pemandian, tempat
bersantai. Warga setempat pun memperoleh peningkatan pendapatan dengan
memanfaatkan lahan sebagai tempat usaha mulai dari tempat parkir kendaraan
pengunjung hingga tempat berjualan makanan. Tak hanya itu, saat ini sudah ada
perkembangan di bidang usaha perusahaan batu bata sekitar 60 pengusaha.
Saat ini sedang disusun rencana pembangunan PLTMH Sumber
Maron II. Peran serta Universitas Muhammadiyah Malang dalam melakukan studi
kelayakan masih sangat membantu. Bahkan dari informasi yang diperoleh sudah ada
sekitar 1000 pelanggan yang menunggu untuk menjadi pelanggan air bersih ini.
Dari tujuan utama yang hanya fokus untuk mengatasi
permasalahan dibidang kesehatan, tanpa disadari warga setempat, ternyata mampu mendorong
pertumbuhan ekonominya. Bupati Malang pun sudah mulai mendorong wilayah lain
untuk mencontoh program di Desa Karangsuko. Bahkan Bapak Sayid diminta untuk
mereplikasi dilokasi lain. (VA)
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
ReplyDeleteNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut