Lokakarya
Asesmen Tingkat Maturity dan Peta Jalan Pengembangan Unit Layanan Pengadaan (ULP) sedang berlangsung
di The Santosa Villas & Resort Lombok,
Nusa Tenggara Barat (NTB) dari tanggal 22-23 Januari 2014. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memfasilitasi ULP Percontohan dalam melakukan
penilaian (self assessment) tingkat kematangan
dan menyusun peta jalan dan pengembangan organisasi masing-masing ULP
Percontohan. Lokakarya kali ini merupakan lanjutan
lokakarya
pertama pada 14 November 2013 lalu. Pada lokakarya
pertama, LKPP dan MCA-Indonesia mengawali
tahap pelaksanaan Proyek Modernisasi Pengadaan dengan melakukan penandatanganan
Nota Kesepahaman dengan 29 ULP Percontohan yang dilanjutkan dengan
memperkenalkan kerangka maturity model
(Indonesian Procurement Maturity Model – IPM2).
Konsep
IPM2 mengenalkan 5 tingkat kematangan, yang dimulai dari tingkat Reactive, Compliance, Proactive, Performed, dan
Sustained pada tingkat tertinggi. Penentuan tingkat kematangan tersebut
dinilai berdasarkan 9 area penilaian pada dua kelompok pengembangan, yaitu
Kapabilitas SDM dan Kematangan Organisasi. Pada kelompok pengembangan
kapabilitas SDM mencakup: (1) penempatan SDM (2) pengembangan kompetensi SDM
(3) pengembangan jalur karir. Sedangkan pada
kelompok pengembangan kematangan organisasi, meliputi (4) manajemen pengadaan
(5) organisasi pengadaan (6) manajemen kinerja (7) manajemen sistem informasi
(8) menajemen risiko (9) budaya organisasi dan kepemimpinan.
Gubernur
NTB, dalam sambutan yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi NTB, H.
Muhammad Nur, SH, MH menyampaikan terimakasih atas terpilihnya NTB sebagai
lokasi lokakarya sekaligus terpilih sebagai ULP Percontohan. Gubernur NTB berharap melalui kegiatan
Proyek Modernisasi Pengadaan ini akan terjadi peningkatan sistem kerja,
dukungan sarana prasarana serta integritas dan tanggung jawab SDM di ULP Percontohan sehingga mampu menjawab tantangan global
dalam pengadaan barang dan jasa.
Deputi
Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia LKPP, Agus Prabowo dalam
sambutan pembukaannya menekankan hasil yang harus
dicapai dari pelaksanaan lokakarya. Pertama,
melalui penilaian tingkat kematangan, ULP Percontohan dapat menjawab pertanyaan di mana tingkat
kematangannya saat ini. Kedua, setelah
mengetahui tingkat kematangannya, masing-masing ULP dapat menentukan tingkat
kematangan yang akan dicapai selama pelaksanaan program untuk menjawab
pertanyaan ke mana arah pengembangan kematangan ULP. Ketiga, setelah menentukan tingkat kematangan saat ini dan tingkat
kematangan lebih tinggi yang akan dicapai di masa depan, maka perlu disusun dengan
cara bagaimana untuk dapat mencapai tujuan tersebut dalam bentuk peta jalan pengembangan
organisasi ULP menuju tingkat kematangan yang lebih tinggi.
No comments:
Post a Comment