Gelegar
semangat Proyek Kemakmuran Hijau dalam implementasi kegiatan di Kabupaten
Mamuju mendapat sambutan yang luar biasa dari aparat pemerintah daerah.
Dukungan nyata dalam bentuk penerbitan SK Bupati hingga kemudahan akses lainnya
telah diberikan. Kesiapan Kabupaten Mamuju terlihat dari dinamika diskusi yang
menarik antara stakeholder dan MCA-Indonesia dalam acara Konsultasi Publik –
Multi Stakeholder Forum II (MSF) Program Kemakmuran Hijau Kabupaten Mamuju di
Hotel d’Maleo, Senin (9/12/2013).
Stakeholder
yang hadir dalam acara ini berasal dari instansi pemerintah, Lembaga Swadaya
Masyarakat, mitra pembangunan, private
sector, tokoh masyarakat dan perangkat desa. Keikutsertaan stakeholder yang
beragam di daerah memiliki peran penting dalam menjamin kelancaran
penyelenggaraan dan tercapainya tujuan program. Komunikasi dan koordinasi yang
baik dengan stakeholder di daerah merupakan kondisi ideal yang diharapkan dalam
implementasi proyek. MSF II merupakan
wahana untuk mensosialisasikan perkembangan Proyek GP dan memperoleh umpan
balik berupa saran dan masukan dari pemangku kepentingan
terhadap beberapa point yang telah disepakati pada kegiatan MSF sebelumnya.
Kepala Bappeda
Kabupaten Mamuju, Rakhmat Thahir berkesempatan membuka acara yang
diselenggarakan selama dua hari dengan membacakan pidato sambutan Wakil Bupati
Mamuju, H. Bustamin Bausat. Dalam pidato sambutan tersebut, dinyatakan bahwa
masyarakat Kabupaten Mamuju yang berada pada lokasi proyek akan mendapatkan
banyak manfaat dari Proyek Kemakmuran Hijau. MCA-Indonesia melalui Program GP
akan berusaha meningkatkan kapasitas untuk mengoptimalkan kapasitas untuk
peningkatan mutu penataan ruang di tingkat kabupaten. Peningkatan iklim
investasi yang didukung oleh peningkatan transparansi proses perijinan
pemanfaatan sumber daya alam juga menjadi manfaat lain bagi masyarakat. Proyek
GP akan melakukan penguatan kapasitas
ruang dengan cara memberdayakan masyarakat desa melalui pemetaan batas-batas
desa secara partisipatif baik untuk pemukiman desa maupun wilayahnya yang
dilakukan dan ditetapkan sesuai dengan pedoman pemerintah di tingkat pusat dan
daerah dan mengurangi konflik lahan. “Proyek ini diharapkan akan memberikan
manfaat untuk menciptakan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan untuk mengurangi
angka kemiskinan” jelas Rakhmat.
MSF II dinilai
lebih dinamis dari diskusi sebelumnya di MSF I.
Perempuan lebih vokal menyampaikan pendapatnya dan transparan dalam
mengemukakan sesuatu. “Perempuan hanya sekitar 20% saja tapi terlihat menguasai
floor” kata Sergio Feld, Direktur Performa
Lingkungan dan Sosial MCC yang juga ahli lingkungan senior. Sergio sangat mengapresisasi masukan
dari peserta diskusi dan menjadikannya sebagai pekerjaan rumah bagi
pengembangan Proyek GP melalui MCA-Indonesia.
Direktur
Kemakmuran Hijau MCA-Indonesia, Budi Kuncoro, menyempatkan bertemu dengan
Bupati Kabupaten Mamuju, Suhardi Duka di Bandar Udara Tampa Padang Mamuju
seketika mendarat di Mamuju untuk melaporkan perkembangan Proyek GP di
Kabupaten Mamuju. Dalam pertemuan tersebut Suhardi menegaskan kembali dukungan
pemerintah daerah dalam pelaksanaan setiap kegiatan di Kabupaten Mamuju. “Semua
SKPD harus berperan aktif, jangan hanya ini menjadi kemauan Bupati saja” ujar
Suhardi sebelum bertolak ke Jakarta. (LM/MA)
Sesi Foto Bersama Para Peserta MSF II Kabupaten Mamuju |
No comments:
Post a Comment