Pages

Labels

Thursday, April 17, 2014

Jalan Panjang Menuju Terang : Catatan Singkat Setahun Kemajuan Proyek Kemakmuran Hijau


Tidak terasa sudah setahun masa implementasi  Hibah Compact MCC di Indonesia, terhitung sejak ditandatanganinya Implementation Letter pada 2 April 2013. Sebagai bentuk transparasi kegiatan kepada publik, Satker Pengelola Hibah MCC menghadirkan serial tulisan terhadap progres implementasi program dalam skema Hibah Compact MCC hingga genap setahun. Tulisan ini terbagi menjadi 7 seri bahasan yang menjelaskan setiap program yang ada di Hibah Compact MCC.



Tidak dapat dipungkiri, Proyek Hibah Compact MCC sangat kental dengan aroma pembangunan rendah karbon dan penggunaan sumber-sumber energi terbarukan. Sedemikian pentingnya sehingga 55% dari dana hibah ini digunakan untuk porsi Proyek Kemakmuran Hijau (Green Prosperity-GP).

Proyek GP ini merupakan proyek terbesar dalam Perjanjian Hibah Compact Indonesia yang mencari solusi untuk mengatasi kendala utama terhadap pertumbuhan ekonomi sekaligus mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon. Proyek Kemakmuran Hijau berupaya untuk memenuhi prioritas utama pembangunan Indonesia termasuk meningkatkan akses terhadap energi bersih yang handal di kawasan pedesaan sekaligus meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Proyek GP mempunyai dua tujuan kegiatan yaitu (1) Meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan bahan bakar fosil melalui pengembangan energi terbarukan (renewable energy) dan (2) Meningkatkan produktivitas dan menurunkan emisi gas rumah kaca berbasis daratan (reduce land-based greenhouse gas emissions) dengan cara memperbaiki praktik – praktik penggunaan lahan dan pengelolaan sumber daya alam. 




Proyek yang banyak menjalin kemitraan dengan Pemerintah Daerah dalam implemetnasinya, telah melibatkan pembicaraan yang panjang dan intensif, terutama dengan empat kabupaten starter (Kabupaten Merangin dan Kabupaten Muaro Jambi di Provinsi Jambi serta Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Mamasa di Provinsi Sulawesi Barat.

1. Participatory Land Use Planning (PLUP)
a.     MoU dengan Daerah :
(i) Telah dimulai kegiatan di 4 kabupaten pemula (starter districts) di Provinsi Jambi (Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Merangin) serta Provinsi Sulawesi Barat (Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Mamasa)
(ii)    Telah dilakukan sosialisasi MoU dengan 13 kabupaten baru dan telah diterima Surat Pernyataan Minat dari 13 Bupati tersebut
(iii)  Telah ditandatangani MoU dengan 2 kabupaten di Provinsi Jambi (Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur) pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jambi tanggal 27 Maret 2014
(iv)  Penandatanganan MoU dengan 7 kabupaten baru lainnya direncanakan pada tanggal 25 April 2014 di Kantor Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas di Jakarta. Ketujuh kabupaten tersebut adalah 3 kabupaten di Pulau Lombok (Lombok Utara, Lombok Tengah dan Lombok Timur) serta 4 kabupaten di Pulau Sumba (Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya) 
b.     Tender Kegiatan Penataan Batas Desa Secara Partisipatif :
(i) Pre-Proposal Conference telah dilakukan pada tanggal 21 Maret 2014, dihadiri 17 perusahaan peserta tender. Catatan pertemuan, pertanyaan dan jawaban tertulis tentang hal teknis dan administrasi telah dikirimkan kepada peserta  tender
(ii) Pemasukan proposal direncanakan pada bulan April 2014 dan pemenang tender akan diumumkan pada bulan Mei 2014. Alokasi anggaran sebesar USD 1,3 juta
c.      GIS Capacity Building Consultancy :
(i) PT. Waindo SpecTerra sebagai konsultan pelaksana capacity building

2.     Technical Assistance
a.     PMC (Program Management Consultant)
(i)     Penyelesaian RFP (Request for Proposal) pada bulan Maret 2014 ini dan short-listed telah ditetapkan kepada 7 konsorsium konsultan
(ii)    Pre-proposal conference telah dilakukan pada bulan April 2014 dan para konsultan diharapkan memasukkan dokumen tender pada bulan Mei 2014. Pemenang akan diputuskan pada bulan Mei 2014 dengan pagu anggaran USD 10 juta.
b.     Pre feasibility 8 model Project :
(i) Menyepakati 8 ‘case studies’ atau contoh proyek yang dapat dilaksanakan oleh GP di 4 kabupaten starter, berdasarkan masukan dari Multi Stakeholder Forum (MSF). Delapan model proyek tersebut terdiri dari Off Grid dan On Grid Hydro, Palm Oil Mills Effluent (POME), Photo Voltaic (PV), Cacao Intensification, Community Forestry, Peatland dan Forest Conservation.
c.      Investor Forum :
(i) Melaksanakan pra-investor forum di Jambi yang dihadiri oleh perwakilan dari pabrik kelapa sawit. Acara ini merupakan sosialisasi terhadap pengusaha kelapa sawit pemanfaatan limbah cair kelapa sawit (POME)
d.     Data akusisi awal untuk proyek energi terbarukan :
(i) Bergabung ke dalam Kelompok Kerja Sumba Iconic Island yang dibentuk oleh Dirjen EBTKE (ESDM) dan para donor (ADB, Norwegia dan lain sebagainya).
(ii) Mengadakan pertemuan dengan BUMD Provinsi Sulawesi Barat yang mempunyai ijin prinsip 6 lokasi minihydro di Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat.
e.     Pendekatan partnership untuk proyek energi terbarukan :
(i) Diskusi awal untuk pembentukan partnership dengan beberapa project partner: Worldbank, USAID, UNDP, Norwegia dan lain sebagainya.
3.     GP Finance Facility

a.  Pengembangan Tiga Skema Grants (Natural Resources Management/NRM  Grant, Partnership Grant dan Renewable Energy/RE Grant)

(i) Telah mendapatkan No Objection dari MCC dan persetujuan dari  MWA pada 14 Maret 2014 beserta pagu indikatifnya (total sebesar 105 juta dolar Amerika), dengan masing-masing skema sebesar 40 juta dolar untuk NRM Grant, 40 juta dolar untuk Partnership Grant dan 25 juta dolar untuk RE Grant.


b. Penyusunan Manual Operasi untuk Skema Hibah (GP Grant Operational Manual) :

(i)     Draft ke-4 Manual yang dikirimkan ke MCC pada tanggal 27 Maret 2014 telah mendapatkan tanggapan dan akan dilanjutkan dengan penyusunan draft ke-5 (final draft) pada akhir bulan ini. No Objection (NO) diharapkan dapat disetujui oleh MCC pada bulan Mei 2014.

c.      GPFF :

(i) Menyepakati skema ON-DIPA terkait pembiayaan Program GP; Mengumpulkan masukan dan tanggapan bagi penyusunan kebijakan hibah;

(ii) Rapat intensif tim pengkaji pelaksanaan Regulasi Pengelolaan Hibah MCC dan telah menyepakati skema mekanisme hibah Program GP.

d.     Integrasi Program GP dengan sosial dan gender :

(i)  Melakukan ujicoba modul kegiatan untuk mendukung integrasi sosial dan gender di jambi; Melakukan revisi kegiatan dengan memasukan faktor integrasi sosial dan gender agar Program GP lebih sesuai dengan rencana kegiatan proyek.



4.     Green Knowledge

a. Pembuatan concept note Green Knowledge : saat ini tengah dilakukan pembuatan Consept note

b. Focus Group Discussion for building Centre of Excellence, Green Knowledge: TOR sudah disusun dan konsep FGD sedang dimatangkan sehingga dapat masuk ke tahap implementasi

c.  Procurement untuk GP Portal Expert, GP Communication Expert, GP Event Management, GP Content Officer,  dan Commodity Expert: TOR sudah disusun dan menunggu jadwal lelang

d.  Kegiatan reception and investment forum : TOR sudah disusun, dan sudah melakukan pendekatan terhadap pengusaha swasta untuk mengikuti investasi forum tersebut

e.  GP Portal dan GP Information Book :   Dalam proses penyusunan bahan isian web dan GP Information Book.



No comments:

Post a Comment