Tidak terasa sudah setahun masa implementasi Hibah Compact MCC di Indonesia, terhitung sejak ditandatanganinya Implementation Letter pada 2 April 2013. Sebagai bentuk
transparasi kegiatan kepada publik, Satker Pengelola Hibah MCC menghadirkan
serial tulisan terhadap progres implementasi program dalam skema Hibah
Compact MCC hingga genap setahun. Tulisan ini terbagi menjadi 7 seri bahasan yang
menjelaskan setiap program yang ada di Hibah Compact MCC.
Tidak dapat dipungkiri, Proyek Hibah Compact MCC sangat kental dengan aroma
pembangunan rendah karbon dan penggunaan sumber-sumber energi terbarukan.
Sedemikian pentingnya sehingga 55% dari dana hibah ini digunakan
untuk porsi Proyek Kemakmuran
Hijau (Green Prosperity-GP).
Proyek
GP ini merupakan proyek terbesar dalam Perjanjian Hibah Compact Indonesia yang mencari solusi untuk mengatasi kendala utama
terhadap pertumbuhan ekonomi sekaligus mendukung komitmen Pemerintah Indonesia
untuk mengurangi emisi karbon. Proyek Kemakmuran
Hijau berupaya untuk memenuhi prioritas utama pembangunan Indonesia termasuk
meningkatkan akses terhadap energi bersih yang handal di kawasan pedesaan
sekaligus meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan sumber daya alam
yang berkelanjutan. Proyek GP mempunyai dua tujuan kegiatan yaitu (1)
Meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan
bahan bakar fosil melalui pengembangan energi terbarukan (renewable energy) dan (2) Meningkatkan produktivitas dan
menurunkan emisi gas rumah kaca berbasis daratan (reduce land-based greenhouse gas emissions) dengan cara memperbaiki
praktik
– praktik
penggunaan lahan dan pengelolaan sumber daya alam.
Proyek
yang banyak menjalin kemitraan dengan Pemerintah Daerah dalam implemetnasinya,
telah melibatkan pembicaraan yang panjang dan intensif, terutama dengan empat
kabupaten starter (Kabupaten Merangin
dan Kabupaten Muaro
Jambi di Provinsi Jambi serta Kabupaten Mamuju
dan Kabupaten Mamasa
di Provinsi Sulawesi Barat.
1. Participatory Land Use Planning (PLUP)
a.
MoU
dengan Daerah :
(i) Telah
dimulai kegiatan di 4 kabupaten pemula (starter
districts) di Provinsi Jambi (Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Merangin)
serta Provinsi Sulawesi Barat (Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Mamasa)
(ii)
Telah
dilakukan sosialisasi MoU dengan 13 kabupaten baru dan telah diterima Surat
Pernyataan Minat dari 13 Bupati tersebut
(iii)
Telah
ditandatangani MoU dengan 2 kabupaten di Provinsi Jambi (Kabupaten Kerinci dan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur) pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi
Jambi tanggal 27 Maret 2014
(iv)
Penandatanganan
MoU dengan 7 kabupaten baru lainnya direncanakan pada tanggal 25 April 2014 di
Kantor Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas di Jakarta.
Ketujuh kabupaten tersebut adalah 3 kabupaten di Pulau Lombok (Lombok Utara,
Lombok Tengah dan Lombok Timur) serta 4 kabupaten di Pulau Sumba (Sumba Timur,
Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya)
b.
Tender
Kegiatan Penataan Batas Desa Secara Partisipatif :
(i) Pre-Proposal Conference telah dilakukan pada
tanggal 21 Maret 2014, dihadiri 17 perusahaan peserta tender. Catatan
pertemuan, pertanyaan dan jawaban tertulis tentang hal teknis dan administrasi
telah dikirimkan kepada peserta tender
(ii) Pemasukan
proposal direncanakan pada bulan April 2014 dan pemenang tender akan diumumkan
pada bulan Mei 2014. Alokasi anggaran sebesar USD 1,3 juta
c.
GIS
Capacity Building Consultancy :
(i) PT. Waindo SpecTerra sebagai konsultan pelaksana capacity building
2.
Technical Assistance
a.
PMC
(Program Management Consultant) :
(i)
Penyelesaian RFP (Request for Proposal) pada bulan Maret 2014 ini
dan short-listed telah ditetapkan
kepada 7 konsorsium konsultan
(ii)
Pre-proposal conference telah dilakukan pada bulan
April 2014 dan para konsultan diharapkan memasukkan dokumen tender pada bulan
Mei 2014. Pemenang akan diputuskan pada bulan Mei 2014 dengan pagu anggaran USD
10 juta.
b.
Pre feasibility 8 model Project :
(i) Menyepakati
8 ‘case studies’ atau contoh proyek
yang dapat dilaksanakan oleh GP di 4 kabupaten starter, berdasarkan masukan
dari Multi Stakeholder Forum (MSF).
Delapan model proyek tersebut terdiri dari Off
Grid dan On Grid Hydro, Palm Oil Mills Effluent (POME), Photo Voltaic (PV), Cacao Intensification, Community
Forestry, Peatland dan Forest Conservation.
c.
Investor Forum :
(i) Melaksanakan pra-investor forum di Jambi yang dihadiri
oleh perwakilan dari pabrik kelapa sawit. Acara ini merupakan sosialisasi
terhadap pengusaha kelapa sawit pemanfaatan limbah cair kelapa sawit (POME)
d.
Data
akusisi awal untuk proyek energi terbarukan :
(i) Bergabung ke dalam Kelompok Kerja Sumba Iconic Island yang dibentuk oleh Dirjen EBTKE (ESDM) dan para
donor (ADB, Norwegia dan lain sebagainya).
(ii) Mengadakan pertemuan dengan BUMD Provinsi Sulawesi Barat
yang mempunyai ijin prinsip 6 lokasi minihydro di Mamasa, Provinsi Sulawesi
Barat.
e.
Pendekatan
partnership untuk proyek energi
terbarukan :
(i) Diskusi awal untuk pembentukan partnership dengan beberapa project partner: Worldbank, USAID,
UNDP, Norwegia dan lain sebagainya.
3. GP Finance Facility
a. Pengembangan Tiga Skema Grants (Natural Resources Management/NRM Grant,
Partnership Grant dan Renewable Energy/RE Grant)
(i) Telah mendapatkan No Objection dari MCC dan persetujuan
dari MWA pada 14 Maret 2014
beserta pagu indikatifnya (total sebesar 105 juta dolar Amerika), dengan
masing-masing skema sebesar 40 juta dolar untuk NRM Grant, 40 juta dolar untuk Partnership
Grant dan 25 juta dolar untuk RE Grant.
b. Penyusunan Manual
Operasi untuk Skema Hibah (GP Grant
Operational Manual) :
(i) Draft ke-4 Manual
yang dikirimkan ke MCC pada tanggal 27 Maret 2014 telah mendapatkan tanggapan
dan akan dilanjutkan dengan penyusunan draft ke-5 (final draft) pada akhir bulan ini. No Objection (NO) diharapkan dapat disetujui oleh MCC pada bulan
Mei 2014.
c. GPFF :
(i) Menyepakati skema
ON-DIPA terkait pembiayaan Program GP; Mengumpulkan masukan dan tanggapan bagi
penyusunan kebijakan hibah;
(ii) Rapat intensif tim
pengkaji pelaksanaan Regulasi Pengelolaan Hibah MCC dan telah menyepakati skema
mekanisme hibah Program GP.
d. Integrasi Program GP dengan sosial dan
gender :
(i) Melakukan ujicoba
modul kegiatan untuk mendukung integrasi sosial dan gender di jambi; Melakukan
revisi kegiatan dengan memasukan faktor integrasi sosial dan gender agar
Program GP lebih sesuai dengan rencana kegiatan proyek.
4.
Green Knowledge
a. Pembuatan concept note Green Knowledge : saat ini tengah
dilakukan pembuatan Consept note
b. Focus Group Discussion for building Centre of
Excellence, Green Knowledge: TOR sudah disusun dan konsep FGD sedang dimatangkan
sehingga dapat masuk ke tahap implementasi
c. Procurement untuk GP Portal Expert, GP Communication Expert, GP Event Management, GP
Content Officer, dan Commodity Expert: TOR sudah disusun
dan menunggu jadwal lelang
d. Kegiatan reception and investment forum : TOR sudah disusun,
dan sudah melakukan pendekatan terhadap pengusaha swasta untuk mengikuti
investasi forum tersebut
e. GP Portal dan GP Information Book : Dalam proses penyusunan bahan isian web dan
GP Information Book.
No comments:
Post a Comment