Tidak terasa satu tahun telah berjalan sejak ditandatanganinya Entry Into Force (EIF) tanggal 2 April 2013. Selebrasi ditandai dengan pertemuan all staff meeting MCA-Indonesia, Rabu (2/4/2014) di Kantor MCA-Indonesia. Satker Pengelola Hibah MCC turut hadir memeriahkan acara yang digelar dengan sederhana. Direktur Eksekutif MCA-Indonesia, J.W. Saputro sebagai pimpinan tertinggi Unit Pelaksana Program (UPP), menyatakan kegembiraannya atas capaian yang telah diraih sejauh ini. Dalam sambutannya, Saputro mengatakan bahwa satu tahun pertama Program Compact banyak dihabiskan untuk pengembangan sumber daya manusia di seluruh program kegiatan yang ada. "Satu tahun ini banyak kita habiskan untuk mengisi resources dan kini masih ada 4 tahun tersisa untuk mensukseskan Program Compact" ujar Saputro.
Proses panjang telah dilalui, mulai dari tahap persiapan sampai pada Entry Into Force yang menandai dimulainya tahap pelaksanaan Program Compact. Penyerapan tahun pertama Program Compact tercatat hanya sebesar 5%. "Target kita bersama yaitu penyerapan Program Compact dapat mencapai 99,99% atau bahkan 100% pada 1 April 2018, sebelum program resmi berakhir" kata Saputro. Untuk mewujudkan target tersebut, MCA-Indonesia membutuhkan kerja sama tim yang solid, terutama di level internal. Tubuh MCA-Indonesia terdiri dari 2 unit yang merupakan gabungan antara Unit Pelaksana Program (UPP) dengan Satker Pengelola Hibah MCC sebagai Unit Pendukung (UP) KPA.
Dalam rangkaian perayaan ini, Direktur Sumber Daya Manusia MCA-Indonesia, Lely Taulu menyampaikan beberapa isu internal terkait operations support yang terdiri dari information technology, office support dan human resources issue. Untuk information technology, seluruh staf MCA-Indonesia telah difasilitasi notebook/laptop yang akan didistribusikan hari ini. Sedangkan isu terkait dengan office support, Lely menegaskan perlunya untuk meningkatkan keamanan dan kewaspadaan, mengingat beberapa minggu lalu terjadi pencurian barang di lingkungan kerja MCA-Indonesia. “Human Resources Manual akan dipresentasikan pada beberapa minggu ke depan” ujar Lely menjawab isu tentang human resources.
Tenaga Ahli Sosial dan Gender Satker Pengelola Hibah MCC, Arief Setyadi didaulat memberikan sepatah kata mewakili Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Hari Kristijo, yang berhalangan hadir karena alasan kesehatan. Dalam sambutannya, Arief menyerahkan sebuah pigura berupa foto yang diabadikan pada acara penandatanganan Entry Into Force, tepat satu tahun lalu. "Pesan PPK, ini (foto) perlu kita ingat bersama, terlihat pada saat itu secara kuantitas staf masih minim bila dibandingkan sekarang, staf telah berkembang dan fasilitas terus membaik," ucap Arief. Dengan perkembangan yang kian meningkat dari waktu ke waktu, baik secara kualitas maupun kuantitas, diharapkan Program Compact dapat meraih kesuksesan dengan sikap optimis yang ditunjukkan setiap personil pendukung.
Sebelum menutup acara, Saputro menyampaikan sebuah moto yang serupa dengan slogan yang diusung Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama dalam kampanyenya, jargon “Yes We Can”. Sedikit berbeda, Saputro melafalkan jargon tersebut ke dalam bahasa hispanik yang biasa diteriakkan dalam setiap perayaan, ¡Sí, Se Puede! dan meminta seluruh staf untuk meneriakkannya bersama. "¡Sí, Se Puede! Yes, we can disburse all this Compact money" ujar Saputro dengan semangat. (RA/MA)
No comments:
Post a Comment