Dirjen Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan |
Mengawali tahun 2015, Kementerian Kesehatan sebagai implementing entity Program Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM) yang didanani Hibah MCC langsung tancap gas. Selasa, 13 Januari 2015 digelar rapat Tim Pengarah yang langsung dipimpin oleh Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan, dr. Anung Sugihantono, M.Kes selaku Ketua Tim Pengarah. Rapat dihadiri para anggota Tim Pengarah yang terdiri dari para pejabat eselon 1 dan Tim Teknis yang beranggotakan para pejabat eselon 2 lingkup Kementerian Kesehatan. Pertimbangan pembentukan Tim Pengarah dan Tim Teknis PKGBM adalah bahwa pencegahan dan penanggulangan stunting memerlukan intervensi kesehatan dan gizi yang komprehensif melibatkan berbagai unit Eselon 1 dan Eselon 2 untuk melaksanakan koordinasi pada tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.
Memberikan pengantar pada rapat Tim Pengarah yang
diselenggarakan pertama kali tersebut, Dirjen Bina Gizi dan KIA menekankan pada
keterpaduan dan kesinambungan PKGBM dengan program yang sedang dan akan
dilakukan di Kementerian Kesehatan. Oleh karena itu diperlukan pemahaman dan
kejelasan hal-hal yang bersifat umum yang diperlukan sebagai pedoman utk
pelaksanaan kegiatan maupun hal khusus seperti mekanisme dan panduan PKGBM.
Suasana Rapat Persiapan Implementasi PKGBM |
Direktur PKGBM MCA-Indonesia, Minarto menyampaikan
karakteristik PKGBM yang dibiayai dari Hibah MCC melalui Lembaga Wali Amanat
yang dibentuk Kementerian PPN/Bappenas. Pertama,
PKGBM menjawab tantangan untuk mencobakan intervensi yg terbukti baik di bidang
sanitasi, pemberian taburia, dan KIA (Komunikasi, Informasi, dan Advokasi). Kedua, pendekatan PKGBM dikembangkan
secara terpadu, mengingat salah satu kelemahan penanganan stunting adalah
intervensi sanitasi, gizi, dan KIA dilakukan tidak terintegrasi. Ketiga, meskipun sebagai bagian dari Program Compact yang akan
berakhir pada April 2018, PKGBM dirancang sebagai program yang sustainable,
yaitu melalui PNPM Generasi dan bekerjasama dengan Kementeriaan Kesehatan
sebagai implementing entity.
Presentasi Rapat Persiapan Implementasi PKGM Tahun 2015 |
Terkait dengan PNPM Generasi sebagai “kendaraan” untuk
pelaksanaan komponen penguatan kegiatan masyarakat PKGBM, Hari Kristijo sebagai
PPK Satker Pengelola Hibah MCC Bappenas menginformasikan bahwa memang saat ini
tengah dalam pembahasan apakah akan tetap di Kementerian Dalam Negeri atau
dipindahkan di Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi. Kebutuhan untuk
pelaksanaan PNPM Generasi sudah dianggarkan, tinggal menunggu keputusan
dilaksanakan di Kementerian apa untuk dituangkan dalam APBN-P 2015. Satker
Pengelola Hibah MCC akan memberikan dukungan secara penuh agar PKGBM berjalan
lancar, termasuk keputusan pencatatan atau pengesahan Hibah dilakukan di
Kementerian Kesehatan atau tetap di kementerian PPN/Bappenas dan jika
diperlukan akan memberikan penggantian pajak untuk kegiatan PKGBM yang didanai
Hibah MCC sesuai dengan PMK 124/PMK.05/2012.
Secara kelembagaan, Doddy Izwardi, Direktur Bina Gizi selaku
Ketua Tim Teknis mengingatkan bahwa struktur di daerah tidak sama dengan di
pusat, karena tidak dibentuk Tim Pengarah dan Tim Pelaksanan di Provinsi maupun
Kabupaten. MCA-Indonesia sedang melakukan proses perekrutan Konsultan tingkat
Provinsi dan Kabupaten. Proses ini harus dapat diselesaikan pada Januari 2015,
karena jika terlambat maka perencanaan pelaksanaan PKGBM tahun 2015 di tingkat
Provinsi dan kabupaten dapat terhambat. Oleh karena itu, Tim Teknis dan
MCA-Indonesia menargetkan persiapan kelembagaan dan pedoman-pedoman yang
diperlukan, termasuk pedoman mekanisme
pembiyaan dapat diselesaikan pada akhir Januari 2015.
Jika semua prasyarat tersebut bisa diselesaikan di awal
tahun, kita bisa optimis tahun 2015 PKGBM dapat diimplementasikan secara penuh
sesuai tahapan Program Compact.
(@pakarbain)
No comments:
Post a Comment