Tanjung Selor, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) kembali dikunjungi tim MCA-Indonesia dan Satker Pengelola Hibah MCC.
Tujuan kunjungan itu untuk kegiatan Sosialisasi Hibah Enerji Terbarukan Skala Komunitas. Acara yang berlangsung pada hari Kamis, 15 Januari 2015 dibuka oleh Irianto Lambrie selaku Pejabat Gubernur Kalimantan Utara.
Irianto yang
menyambut baik kegiatan ini, membeberkan potensi besar yang ada di Kaltara mulai
dari batu bara, hutan borneo yang bisa dikembangkan menjadi hutan konservasi
hingga potensi laut yang sangat menjanjikan. Dan harapannya lokasi ini bisa
menjadi percontohan yang baik untuk lokasi lain, tambah Irianto.
Kaltara yang jumlah penduduknya 416.988 jiwa,
secara geografis memiliki luas 71.177,20 km2 dan terdiri dari enam
kabupaten/kota: Kabupaten Berau, Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten
Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung.
Selama kegiatan berlangsung, Novel A. Gofur
sebagai penanggungjawab kegiatan, memberikan penjelasan dan tujuan mengenai
hibah yang disosialisasikan hari itu. Acara itu dihadiri oleh perwakilan dari
beberapa instansi mulai Bappeda Provinsi, Kabupaten, Dinas ESDM hingga LSM dan
Perbankan (Bankaltim).
Hibah senilai US$30 juta ini bersifat
kompetitif, siapapun kecuali instansi pemerintah bisa mengusulkan baik itu
individu maupun bentuk konsorsium. Proyek yang diusulkan berkapasitas 300KW
hingga 3MW. Saat ini sedang dalam tahap undangan kepada calon mitra untuk
menyampaikan pernyataan minat atau Expression
of Interest (EOI) yang akan ditutup pada 16 Februari 2015. Untuk detail
mengenai hibah ini dapat diakses melalui website http://gp.mca-indonesia.go.id/re/community/
Yang menjadi perhatian oleh Pemerintah Provinsi
Kaltara adalah menunggu kapan MoU (Memorandum
of Understanding) antara MCA-Indonesia dan Provinsi Kaltara ditandatangani.
Secara teknis, Provinsi Kaltara sudah siap melakukan tandatangan MoU tersebut,
tinggal menunggu kapan dari MCA-Indonesia akan menyampaikan Pemerintah Provinsi
Kaltara, tambah Bertinus yang menjadi moderator dalam sesi diskusi.
Selain itu, setelah dilakukan penandatanganan
MoU maka Provinsi Kaltara harus membentuk Tim Koordinasi untuk mewadahi
provinsi Kaltara dalam memfasilitasi persiapan usulan proyek yang akan
diusulkan hingga melakukan pengawasan dan pendampingan kalau ada pelaksanaan
proyek dilokasi itu. Sudah ada contoh
pembentukan Tim Koordinasi di lokasi percontohan yaitu Provinsi Jambi dan
Provinsi Sulawesi Barat, tambah Vero Ardianto yang mewakili Satker Pengelola
Hibah MCC.
Menutup acara, Kepala Bappeda Provinsi
Kalimantan Utara, Frederick Ellia menyampaikan harapannya semoga dalam waktu
dekat ada tindaklanjut untuk provinsi Kaltara sebagai kompensasi yang sudah proaktif agar mendapatkan hibah ini
secara kompetitif. (VA)
Suasana Sosialisasi |
Kepala Bappeda Kalimantan Utara |
Gubernur Kalimantan Utara |
Salah Satu Perwakilan Bank Kaltim |
Novel A. Gofur Konsultan MCA-I |
No comments:
Post a Comment