Pages

Labels

Thursday, February 6, 2014

Sekretariat Nasional Proyek KGBM-Kemenkes Susun Modul dan Panduan Penyelenggaraan Pelatihan PMBA




MCA-Indonesia memfasilitasi Sekretariat Nasional Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (KGBM) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penyusunan modul pelatihan tenaga kesehatan, baik untuk fasilitator dan peserta serta pembuatan Panduan Penyelenggaraan Pemberian Makanan untuk Bayi dan Anak (PMBA). Penyusunan modul ini melibatkan Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten, UNICEF, Tim Sekretariat Nasional Proyek KGBM – Kemenkes, MCA-Indonesia dan Satker Pengelola Hibah MCC yang diselenggarakan di Hotel Santosa Lombok, Nusa Tenggara Barat, 5-7 Februari 2014.


Dalam pidato sambutannya, Direktur KGBM MCA-Indonesia, Minarto menyampaikan bahwa konsep supply side activity dalam Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat perlu ditingkatkan. Konsep supply side activity terdiri atas pelatihan bagi tenaga kesehatan, penyediaan dan pemberian multiple micro nutrient bagi ibu hamil dan anak usia 6-23 bulan, penyediaan alat ukur dan pengukuran badan, sanitasi dan hygiene dan pemberian intensif bagi tenaga kesehatan pelibatan pihak swasta. Total komponen ini bernilai USD 35,9 juta. Untuk itu, diperlukan modul fasilitator sebagai panduan kepada penyelenggara pelatihan kepada tenaga kesehatan dari tingkat provinsi sampai tingkat kabupaten. “Modul pelatihan untuk fasilitator dan materi peserta harus difinalisasikan segera sebelum pelatihan secara serentak dilaksanakan di seluruh lokasi proyek”, ujar Minarto. Proyek ini dilaksanakan di lokasi PNPM Generasi dengan menambahkan prevalensi stunting sebagai kriteria pemilihan lokasi PKGBM yang tersebar di 64 kabupaten di 11 propinsi. Sosialisasi ke seluruh lokasi proyek akan dilakukan setelah modul pelatihan siap untuk didistribusikan.


Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan, Doddy Izwardy menyampaikan fase remaja dan ibu hamil merupakan titik krusial dalam upaya pencegahan dini dari isu stunting. Pembuatan modul pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada ibu dalam konsep pemberian makanan pada bayi dan anak. “Peningkatan status gizi pada anak merupakan goal dari proyek ini,” ungkap Doddy.


Dalam acara ini, Tim Sekretariat Nasional Proyek KGBM – Kemenkes berkomitmen  untuk menghasilkan output berupa final module untuk  fasilitator dan materi peserta serta merumuskan modul panduan penyelenggaraan Pelatihan PMBA. Komponen pelatihan dalam modul tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan kader dan petugas kesehatan di tingkat desa dengan pengetahuan teknis tentang praktik pemberian makanan yang direkomendasikan untuk ibu hamil dan anak usia 0-24 bulan, meningkatkan keterampilan konseling, pemecahan masalah dan negosiasi (mencapai kesepakatan), dan mempersiapkan mereka (pelatih) untuk memanfaatkan alat bantu dan alat konseling secara efektif. Direktur Social and Gender Assessment MCA-Indonesia, Dewi Novirianti memastikan modul pelatihan dan dokumen yang dihasilkan akan responsif gender.
 

Isu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan proyek adalah memastikan taburia yang diterima tepat sasaran dan sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan. Sekretariat Nasional Proyek KGBM – Kemenkes akan mengembangkan sistem kontrol kualitas yang efektif, termasuk tata cara pengaduan masyarakat yang responsif. Dari keseluruhan total peserta yang hadir, presentase kehadiran perempuan sebanyak 61% dengan peserta laki – laki sebanyak 11 orang dan peserta perempuan sebanyak 17 orang. (RA/LM)

No comments:

Post a Comment